Setting : lorong kelas (nantinya akan digiring ke ruang BK)
Waktu : pulang sekolah
------------------------------------
Bel sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Anak-anak memenuhi lorong, berhamburan ke luar kelas dengan wajah-wajah sebagian lelah sebagian lega. Terperangkap dalam kelas memang bukan hal yang disukai anak-anak lelaki sehat macam mereka, ya? Seharusnya diadakan kelas di kebun atau di luar untuk memberi angin segar. Tapi siapa dia? Hanya seorang guru BP yang mungkin sebentar lagi akan pensiun, tidak berhak memberi suara terlalu sering dalam rapat sekolah.
Kakinya melangkah menuju ruang kelas II-3, tempat asuhan koleganya, Matsunaga Touda. Kemarin dia sudah meminta berkas yang diperlukan pada guru itu mengenai siswa-siswa yang diasuhnya. Keuntungan menjadi guru BK adalah memiliki akses khusus untuk mengetahui data-data murid, sekaligus menjadi penanggung jawab mereka. Dalam perjalanan, sesekali ia menanggapi salam murid-murid, mengangguk kecil dan berterimakasih dalam hati ketika mereka memberikan jalan padanya. Walau tidak sering muncul di kelas, toh sebagian besar mengenalnya.
Di depan kelas, dia mencegat salah seorang murid. Menanyakan keberadaan seorang siswa yang hendak ditemuinya hari ini. Sebenarnya ia bisa saja menitipkan pesan melalui siswa lain, menyuruh agar anak itu datang sendiri ke kantornya. Tapi dia lebih suka begini, datang langsung dan bicara mata bertemu mata. Tidak semua hal bisa diwakilkan.
"Nashigase Karin, ya" ia menyebut nama anak itu pada siswa yang ditanyainya, yang langsung menunjuk ke dalam ruang kelas. Ia menepuk pundak anak itu seraya mengucapkan terimakasih. Melangkah ke dalam ruangan untuk segera mendapati pemuda dengan tinggi hampir menyamai dirinya, dengan rambut warna salmon.
"Nashigase-kun?" panggilnya.