Cook The Memories [inv]

"Nanti aku akan mencarimu. lantai 1 bukan?"

Akan mencari dia, hm? Itu terdengar menyenangkan. Dia menyukai bentuk perhatian kecil sebesar ia menyukai memperhatikan orang lain. Dan sosok bertelinga hitam mungil ini telah mendapatkan satu poin plus dari Kiyo. Tidak banyak jenis orang yang bisa mendapatkan penilaian positif di matanya, kalau kau tanya.

"Aku tunggu," wangi kaldu yang sudah matang bercampur dengan segarnya aroma daun bawang dan bawang goreng memanjakan penciumannya. Satu sekaan keringat lagi dari dahi. Dia benci berkeringat, tidak usah ditanya. Tapi keluhan akan segera lenyap ketika keluarga kecilnya menyantap apa yang dia masak dengan menahan diri berkeringat ini, setiap senyuman dan kerakusan mereka--setiap kali.

Sudut matanya masih menangkap sosok punggung yang menuju pintu, melangkah keluar. "Aaaa, senpai," panggilnya.

"Hati-hati di jalan," senyuman utuh melembutkan parasnya. Tidak menguap hingga punggung sosok itu menghilang dari pandangan. Bukan seorang yang dekat, bukan seorang yang lebih dari kenal nama.

Tapi segera, akan menjadi bagian dari keluarga kecil yang dia perhatikan dan hadiahi omelan panjang.

Hmmm~

[END].