Beta Version: Katsushika Akademia
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


Daily School Life
 
HomeHome  Latest imagesLatest images  SearchSearch  RegisterRegister  Log inLog in  

 

 [Homeroom] III - 1

Go down 
+3
Shimabukuro Maximillian
Hinotamari Suzaku
Aistra Haydn
7 posters
AuthorMessage
Aistra Haydn

Aistra Haydn


Side / Jurusan : -
Kelas / Semester : -
Tinggi/Berat : 186 / 82
Trivia : -
Posts : 4
Join date : 2012-02-14

[Homeroom] III - 1 Empty
PostSubject: [Homeroom] III - 1   [Homeroom] III - 1 DoN5aThu Mar 29, 2012 10:51 am

Homeroom di Jepang punya sistem yang sama dengan Amerika, kabarnya. Tempat wali kelas bertukar perbincangan dengan para siswa, tempat wali kelas membuat berbagai macam peraturan baru mengenai siapa yang menerima giliran bersih-bersih bulanan atau mencatat kegiatan belajar mengajar dan melaporkan berbagai kejadian di dalam kelas. Ketua kelas, wakil, serta jajaran pemimpin kelas lainnya juga dipilih pada homeroom pertama seperti hari ini. Pemilihan mana ketua mana babu kalau dalam bahasanya.

“Selamat pagi. Ayo, masuk kelas. Waktu mengobrolnya sudah selesai. Lanjutkan di jam makan siang,” tegurannya berlaku untuk seorang yang masih berbincang di koridor kemudian segera masuk ke dalam kelas. Hm, membukanya harus dengan bahasa yang biasa digunakan para Jepang ini kalau begitu? “Aistra Haydn,” menulis di papan, alfabet, “wali kelas kalian selama satu tahun ke depan. Tahun terakhir untuk kalian yang cukup belajar, tentunya.”

Pria dua puluh delapan tahun itu mengedarkan pandangan.

Pet, beberapa ekor.

Nice to meet you,” bagaimanapun, kebiasaan asal sulit dihilangkan dalam setengah tahun kemarin, bukan? “Hari ini untuk pertemuan kelas pertama, absen dulu. Mereka yang dipanggil silahkan berdiri dan sebutkan nama serta satu pelajaran yang menurut kalian paling tidak dikuasai dan butuh pendalaman sebelum ujian akhir. Nama yang disebut acak, jadi persiapkan diri mulai sekarang,” sementara dia santai menyandarkan punggung ke bagian papan tulis yang masih bersih.

Dari nama yang mana dulu...


Keterangan: Kelas akan ditutup tanggal 20 April 2012 (IRL). Timeline kelas ini sendiri (In-RP) merupakan pertemuan pertama setelah libur kenaikan kelas yang asumsinya berarti masih musim semi. Silahkan deskripsikan Aistra sebagai guru sejarah yang masuk ke Shiroi Gakuin setengah tahun lalu (waktu kalian kelas 2), American, bahasa Jepang dengan logat Inggris yang masih kental walau tidak canggung, cenderung ramah, tipe berbaur dengan siswa dan master dari Glace Haydn (wali kelas I - 1).
Back to top Go down
Hinotamari Suzaku

Hinotamari Suzaku


Side / Jurusan : Psikologi, bukan MD
Kelas / Semester : 1
Tinggi/Berat : 167 / 55
Trivia : galau to the max
Posts : 459
Join date : 2012-02-16

[Homeroom] III - 1 Empty
PostSubject: Re: [Homeroom] III - 1   [Homeroom] III - 1 DoN5aThu Mar 29, 2012 11:54 am

Sedari tadi dia duduk di bangkunya, di sudut depan kelas. Sebuah buku novel di tangan, Catch of The Day karya Kristan Higgins yang dipinjamkan oleh kakaknya, Maiko. Menurut si kakak, Suza harus lebih banyak melakukan sesuatu dan tidak boleh membiarkan pikirannya kosong. Mungkin ada benarnya juga, karena setiap kali tidak ada kegiatan, pikirannya hanya akan melayang kembali ke sesosok objek yang membuatnya terpuruk sepanjang liburan lalu.

Tampaknya mempercayai saran dari pet anjing betina yang puber terlambat adalah keputusan yang salah. Novel di tangannya ini malahan soal wanita yang putus cinta berkali-kali. Sialan. Bukannya membuat pikirannya teralih ke hal lain, tapi malahan hatinya semakin kelu. Tapi toh dibacanya juga buku ini hingga halaman 62 dengan penuh konsentrasi, mencari kesamaan antara dirinya dengan tokoh yang ada di buku itu. Siapa tahu, ya, siapa tahu dia bisa menemukan jawaban dari kegalauan hatinya.

Quote :
“Selamat pagi. Ayo, masuk kelas. Waktu mengobrolnya sudah selesai. Lanjutkan di jam makan siang,”

Telinganya bergerak, seiring dengan tangan yang menyelipkan buku kembali ke tas dengan gesit. Kepalanya mendongak, mendapati guru yang bakal menjadi wali kelas mereka hari ini. Siapa namanya? Oh ya, dia guru sejarah yang berlogat mirip dengan ibunya. Logat campur-campur.

Aistra Haydn

Haydn-sensei. Sedikit sulit untuk diucapkan.

Quote :
“Hari ini untuk pertemuan kelas pertama, absen dulu. Mereka yang dipanggil silahkan berdiri dan sebutkan nama serta satu pelajaran yang menurut kalian paling tidak dikuasai dan butuh pendalaman sebelum ujian akhir. Nama yang disebut acak, jadi persiapkan diri mulai sekarang,”

Dia menebarkan pandangan ke sekeliling kelas di belakangnya. Spot tempatnya duduk ini cukup memadai untuk memperhatikan kelas yang tidak terlalu banyak isinya. Tak lama, namanya disebut. Sigap dia berdiri, memutar badannya sedikit dan membungkuk.

"Hinotamari Suzaku. Negau. Salam kenal lagi," ujarnya lalu meluruskan punggung lagi, kini menghadap ke si guru. "Pelajaran yang tidak saya kuasai... fisika dan matematika. Kalau boleh, saya minta kelas tambahan," ujarnya sebelum duduk kembali. Bunuh diri sebenarnya dengan bilang ingin ada kelas tambahan. Bisa-bisa dibunuh oleh teman sekelas yang menggerutu. Tapi maaf ya teman,Suza benar-benar butuh.

Butuh distraksi tepatnya.
Back to top Go down
Shimabukuro Maximillian

Shimabukuro Maximillian


Side / Jurusan : Pertanian
Kelas / Semester : 1
Tinggi/Berat : 180 / 57
Trivia : tukang cari kesempatan, kerja sambilan always
Posts : 469
Join date : 2012-02-14
Age : 31

[Homeroom] III - 1 Empty
PostSubject: Re: [Homeroom] III - 1   [Homeroom] III - 1 DoN5aThu Mar 29, 2012 12:04 pm

Hari pertamaaaaaa...

Max berlari-lari kecil tatkala dia melihat punggung seorang guru berbelok masuk ke kelasnya. Gawat, sudah terlambat. Mempercepat langkah, dia melesat masuk, melewati punggung si guru yang tengah berjalan menuju meja. Matanya menatap cepat pada bangku yang masih kosong di belakang. Untung masih sempat. Ini semua gara-gara ayahnya yang tidak memperbolehkannya berangkat lebih awal, tapi malah memberinya wejangan-wejangan hingga detik terakhir, membuatnya terlambat masuk asrama dan tidak sempat membongkar kardus pakaian. Hasilnya? Terlambat beberapa detik sejak bel sekolah berdering.

DIa tidak sempat berkenalan satu persatu dengan mereka. Ya sudahlah, gampang saja. Biasanya di awal ada perkenalan sesama murid kan? Tapi cukup canggung juga ketika anak-anak lain sudah saling kenal, sementara dirinya sendiri untuk menghafal muka satu persatu saja butuh waktu.

Si guru tadi, uh, rambutnya mencolok sekali dan ...wow. Gaijin! Kebetulan sekali. Lebih mudah bagi Max untuk berinteraksi dengan gaijin dibanding dengan orang Jepang. MAsalahnya, rasa malu mereka lebih tipis dan tidak kenal basa-basi. Haydn-sensei. Entah orang mana, bisa ditanyakan nanti.

"Hai!" serunya ketika mendengar namanya disebut. Berdiri, dia melambaikan tangan. BAdannya cukup tinggi untungnya, jadi walau duduk di bangku belakang, masih dapat terlihat.

"Shimabukuro Maximillian." dia diam, menyeringai sedikit, menertawakan namanya yang tidak matching depan-belakangnya. Nasib punya dua ayah yang berbeda telah melahirkan kekonyolan seperti ini. "Tapi panggil MAKU saja. Asal Okinawa. Hobi, main di pantai dan olahraha--apapun! Asal bukan ice skating," dia mencerocos. SIapa tahu setelah ini dia bisa ketemu teman satu hobi. "Salam kenal,semua. Oh ya, aku di asrama Negau, ruang pertama, lantai 3. Kapan-kapan silakan mam[pir!"
Back to top Go down
Shiba Natsuno

Shiba Natsuno


Side / Jurusan : Yume
Kelas / Semester : III-1
Tinggi/Berat : 176/61
Trivia : -
Posts : 37
Join date : 2012-03-08
Age : 29

[Homeroom] III - 1 Empty
PostSubject: Re: [Homeroom] III - 1   [Homeroom] III - 1 DoN5aFri Mar 30, 2012 7:50 pm

Hari pertama kelas tiga.

Benar-benar tidak menyangka, ia akan benar-benar menghabiskan waktu tiga tahun di sekolah ini. Padahal awal mulanya hanya untuk tujuan penyelidikan. Dan akhirnya malah… yah… Banyak juga yang terjadi selama dua tahun kemarin. Tidak terasa, ia juga menikmati kehidupan yang seperti ini.

Kelas tiga. Demi apa, sejauh mata memandang (ia sedang tidak memakai kacamatanya, jadi cukup terbatas juga jarak penglihatannya), tidak ada satupun teman sekelas yang dikenalnya. Masa iya ingatannya menguap, setelah liburan semester?

Seorang guru datang, membuatnya sadar kalau kelas sudah dimulai. Masih berusaha mengenali satu per satu teman-teman sekelasnya, ia pun duduk di bangku terdepan, persis menghadap papan tulis. Tidak jauh darinya ada seorang (seekor?) pet berkuping kucing (?) hitam. Hinotamari, anak itu memperkenalkan diri. Sementara guru wali kelas, Natsu mengenalinya sebagai Haydn-sensei, yang juga guru sejarah.

Sejarah.

Mantap.

Kelas tiga ini bakal menyenangkan.

Natsu berdiri saat namanya dipanggil. Ia tersenyum bersemangat. "Shiba Natsuno, salam kenal~"

"Pelajaran yang tidak saya kuasai, rasanya sih tidak ada. Saya suka semua pelajaran—" ia terdiam sejenak, lalu menyeringai. "Terutama sejarah dan sosiologi-antropologi. Kalau boleh, kapan-kapan boleh tidak diskusi dengan sensei?"

Kok kedengarannya seperti ia sedang berusaha menggoda sensei malang itu ya?
Back to top Go down
Yukikaze Fubuki

Yukikaze Fubuki


Side / Jurusan : ex-Yume
Kelas / Semester : Freshman (di Tokyo College of Music)
Tinggi/Berat : 164/45
Trivia : Tetsuo‘s | Half Danish-Japanese | a peaceful person, with a balanced state of mind. | Catholic.
Posts : 255
Join date : 2012-02-14
Age : 30

[Homeroom] III - 1 Empty
PostSubject: Re: [Homeroom] III - 1   [Homeroom] III - 1 DoN5aSun Apr 01, 2012 11:22 am

Tangan Fubuki sebelah menjadi alas bertumpu untuk kepalanya, dan sebelahnya lagi mengetuk-ngetuk kertas yang berisi gambaran not-not balok dan sekali waktu mulai menulis setelah berpikir selama beberapa lama. Ia sedang mengerjakan revisi untuk sebuah karangan lagu yang hendak ia improvisasi, namun sedang menemui jalan buntu. Ini tahun terakhirnya di SMA, dan setelah berkonsultasi dengan kedua orang tua angkatnya Fubuki sudah mantap untuk memilih berkuliah di akademi musik begitu lulus nanti. Dari informasi yang ia dapat dari kakak sulungnya--adalah suatu keharusan untuk bisa membaca not balok dengan tepat. Memang masih cukup lama sampai ujian masuk nanti--tapi berlatih lebih awal selalu lebih baik.

Kegiatannya terhenti ketika anak lelaki itu mendengar suara pintu kelas yang bergeser, dan mendapati seorang guru berperawakan asing yang tidak familiar di matanya. Mungkinkah guru berpenampilan tegap itu guru yang baru mulai mengajar tahun ini? Selama dua tahun belajar di Shiroi Gakuin, ia tidak pernah mendapat kelas yang diajar oleh lelaki berambut hitam itu. Atau--kalau mengingat dirinya yang tidak banyak bersosialisasi--mungkin saja ia yang kurang pergaulan. Fakta kalau guru homeroomnya adalah orang asing membuat Fubuki sedikit gelisah. Semoga saja sang sensei bisa bercakap dalam bahasa Jepang.

Siapa namanya..? Ha--Haidon..sensei..?

Nama si guru homeroom agak sulit jika harus dilafalkan dalam bahasa Jepang--dan lebih sulit lagi jika harus dilafalkan dalam pelafalan aslinya. Fubuki mencoba mengulang-ulang penyebutan nama sang sensei, karena akan tidak sopan jika ia salah menyebut nama seorang guru. Terutama guru homeroom yang akan menjadi wali mereka selama setahun kedepan.

Ia sedikit terhenyak ketika namanya dipanggil. Rupanya mengulang-ulang nama si sensei di dalam benaknya membuat konsentrasinya jadi berada di tempat lain. Cepat-cepat ia berdiri, lalu terdiam kaku. Bagaimana baiknya memperkenalkan diri ya? Ini cuma perkenalan, namun karena melamun tadi ia jadi tidak siap untuk tiba-tiba bicara di depan publik kelas barunya ini..

"u--um..namaku.. Yukikaze Fubuki...etto..salam kenal..." dan anak lelaki itu lalu membungkukkan badan sebagai bentuk kesopanan, dan ketika ia menegakkan tubuh kembali ia terkena serangan gugup ketika memikirkan pelajaran apa yang ia kuasai dan tidak kuasai. Prestasinya selama ini biasa-biasa saja, tidak terlalu bagus dan tidak jelek juga. Tidak ada yang benar-benar ia kuasai dan tidak ada yang benar-benar tidak ia kuasai pula. Lalu, bagaimana..?

"..pelajaran yang aku kuasai...um, mungkin..seni musik.." suaranya semakin lama semakin rendah. Ia memang tidak pandai bicara, namun bisa membaik jika diberi waktu untuk menyusun kalimat. Namun di dalam waktu yang menuntut perkenalan cepat begini, ia jadi tidak punya waktu untuk berpikir, dan ia jadi--pusing. "..yang tidak aku kuasai...umm..rasanya...tidak ada..."

Ya Tuhan, bagaimana ia harus menutup perkenalan ini?

"..mo-mohon bantuannya.."

Ah, itu dia. Kalimat penutup yang tepat, dan disertai dengan sebuah bungkukan lagi. Kalimat yang spontan diucapkan, dan Fubuk sangat lega karena ia tidak mengucapkan hal yang salah tadi walaupun perkenalannya terdengar sangat gugup.

Semoga. Semoga benar ia tidak mengucapkan hal yang salah.
Back to top Go down
http://kirikaze-chama.deviantart.com
Matsushina Amane

Matsushina Amane


Side / Jurusan : Mantan Negau / Agrikultur (Pertanian)
Kelas / Semester : Semester 1
Tinggi/Berat : 185 cm / 80 kg
Trivia : Green Lover || Sangat maniak tumbuhan || Bukan anti sosial hanya tidak biasa berinteraksi dengan orang lain || Pemalu <3
Posts : 55
Join date : 2012-03-06
Age : 30

[Homeroom] III - 1 Empty
PostSubject: Re: [Homeroom] III - 1   [Homeroom] III - 1 DoN5aMon Apr 02, 2012 8:05 pm

Hari pertama masuk kelas. Amane selalu menanti-nantikan hari dimana ia bisa kembali masuk ke dalam kelas dan berkumpul dengan teman-teman sekelasnya. Walau pun mereka mungkin adalah orang-orang baru yang dikenal Amane di tahun ini, namun Amane tetap mengharapkan mereka kali ini bisa berteman dengan baik dengan pemuda Hokkaido yang pemalu ini.

Amane duduk di kursinya dengan nyaman. Memerhatikan saat sesosok pria bersurai hitam perlahan memasuki kelas dan mulai memperkenalkan dirinya dengan bahasa Jepang yang sedikit aneh-- apakah orang asing? Entah mengapa Shiroi Gakuin ini merekruit begitu banyak tenaga-tenaga asing. Sungguh luar biasa, bahkan ada beberapa murid yang juga adalah berasal dari negeri di luar Jepang. Benar-benar sekolah yang tidak pernah menutupi diri dari negara luar. Padahal dulu Jepang sendiri pernah mengisolasikan dirinya dari pengaruh-pengaruh luar. Tapi jaman apa itu? Amane lupa. Mungkin dia bisa bertanya, berhubung guru itu adalah guru sejarah. Tapi dia orang asing? Apakah dia tahu sejarah Jepang? Tapi dia mengajar di Jepang, jadi seharusnya dia tahu karena dia mempelajarinya.

Terlalu sibuk dengan pemikirannya sendiri. Amane terkejut saat gilirannya untuk memperkenalkan diri telah tiba. Walau rasa keterkejutan itu tidak terlalu tampan karena minimnya pemuda Hokkaido ini dalam berekspresi. Amane berdiri, menunjukkan tubuhnya yang menjulang cukup tinggi. "M-matsushina......" Jeda cukup lama. "Amane. Asal...." Jeda lagi. "Hokkaido... Saya suka tumbuhan. Negau. Mohon bantuannya." Ucapnya satu per satu diiringi oleh beberapa kali jeda. Dan kembali duduk. "Ah. Dan saya suka semua pelajaran." Jawabnya lagi terburu-buru saat dia sadari dirinya lupa menjawab pertanyaan satu itu. "T--terima kasih." Dan benar-benar kembali duduk.
Back to top Go down
http://www.plurk.com/jane_martin46
Tounomoto Kiya

Tounomoto Kiya


Side / Jurusan : Ekonomi
Kelas / Semester : 1
Tinggi/Berat : 178cm/77kg
Trivia : ramah, selalu tersenyum, mudah diajak bicara dan dimintai bantuan
Posts : 101
Join date : 2012-02-28
Age : 30

[Homeroom] III - 1 Empty
PostSubject: Re: [Homeroom] III - 1   [Homeroom] III - 1 DoN5aFri Apr 06, 2012 8:44 pm

Oh, itu Hinotamari-Kun, lalu ada beberapa anak lain yang juga dikenalnya. Ya, ya, banyak wajah yang dikenalnya di kelas ini. Tersenyum, Tounomoto senang menemukan banyak kenalannya di ruang yang ia dapatkan. Kelihatannya para Dewa memutuskan untuk memberi Tounomoto sedikit keberuntungan tahun ini.

Dia merapikan buku-buku yang akan digunakan untuk jam pertama. Memang pasti akan ada acara pengenalan diri dulu seperti biasa, tapi tetap harus siap untuk pelajaran pertama: Sejarah. Oh, baru selesai meletakkan buku cetaknya di meja, sang guru sekaligus wali kelas masuk.

Ha-hai-ung, hei-da-eh, do-err, don... nggg... bagaimana lagi cara menyebut namanya? Agh, belum apa-apa, sudah ada kesialan yang ditimpakan ke Tounomoto ternyata. Guru asing. Ya Dewa, apa karena kemampuan bahasa Inggrisku sangat kurang Anda memutuskan untuk memberiku wali kelas berbahasa tersebut untuk bahan latihanku?

Coba berpikir positif saja, Tounomoto. Senyum. (Kenyataannya, daripada senyuman, lebih terlihat seperti ringisan seseorang yang sedang ditodong senjata api.)

Giliran si tali merah untuk memperkenalkan diri. E, tidak usah pakai bahasa Inggris, kan?

Bangkit berdiri, "Tounomoto Kiya desu," dia menyebut namanya lalu membungkukkan badan. "Dari Negau. Yoroshiku." Pelajaran yang tidak dikuasai? Sudah jelas. "Kelemahan saya di bahasa Inggris. Mohon bantuan Sensei," disebutnya dengan nada pasrah.

Kenyataan di nilai rapornya pasti sudah menjelaskan seberapa tidak dikuasainya pelajaran yang satu itu.
Back to top Go down
Sponsored content





[Homeroom] III - 1 Empty
PostSubject: Re: [Homeroom] III - 1   [Homeroom] III - 1 DoN5a

Back to top Go down
 
[Homeroom] III - 1
Back to top 
Page 1 of 1
 Similar topics
-
» Homeroom III - 3
» Homeroom III-2
» [Homeroom] Kelas II-1
» Homeroom kelas 1 - 1
» Homeroom Kelas 1 - 2

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
Beta Version: Katsushika Akademia :: Class and Rooms RP-
Jump to: