Homeroom kelas III-1

Ranka mengecek arlojinya, sudah waktunya ia mengajar. Kaki berbalut sandal tinggi dengan warna coklat itu melangkah cepat, bergegas memasuki ruang kelas yang dituju. Tangan kanannya mengapit map dengan lembaran file. Tangan kirinya seperti biasa, menggenggam kipas. Benda yang tak pernah ia lepas. Koridor yang guru sejarah ini susuri nampak sepi, semua murid telah masuk ke dalam kelas.

Digesernya daun pintu satu buah tersebut. Sraaak~ membuka kipas, Ranka menutup setengah dagunya. Sebuah senyuman tipis terlukis pada wajah. "Maaf saya lama", sapanya pada seisi kelas. Mata hitam itu memandang, menyusuri tiap anak yang telah terduduk manis. 'Kelas 3 yaa~.... '

Bisa dikatakan dirinya adalah guru baru. Tapi nampaknya Jose-san mentitahkannya menjadi wali kelas ujung tombak itu. Kelas 3. Kelas yang ditangani khusus karena persiapan mereka akan kelulusan. 'Hmm, tadinya aku ingin menawarkan diri untuk kelas 1. Tapi tidak apa-apa, sepertinya masih bisa bermain sedikit. hihihi~'

Beberapa file dalam map ia letakkan di atasn meja guru, sebelum Ranka berdiri di depan kelas menulis namanya sendiri. "Perkenalkan, saya wali kelas kalian yang baru untuk semester ini. Fujiwara Ranka. Kalian boleh memanggil saya sensei, ranka-san, atau onee-chan pun tak masalah", dengan senyum ia mulai memperkenalkan diri. Kipas di tangan kirinya berayun pelan dan terbuka pada depan dada.

"Daripada berlama-lama... ayo perkenalkan diri kalian satu persatu. Mungkin asal asrama, hobi, kesukaan.... ", mata coklatnya mengamati tiap siswi. Ranka sadar dirinya bukan tipikal guru yang mudah serius, sama sekali bukan kepribadiannya. Karena itu... "Hari ini hari pertama belajar, bukan? kita santai saja yaa~..."

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

[Penting : Tiap siswi wajib minimal memposting satu , lebih dari satu diperbolehkan. Homeroom ini akan ditutup tanggal 25 April]

Bibirnya menyenandungkan nada-nada "Spring" karya Vivaldi. Mengayunkan kepalanya lembut ke kiri dan ke kanan, sambil sesekali menoleh ke sosok di depannya. Tangannya sibuk mengguratkan garis-garis sketsa sang wali kelas; Fujiwara Ranka.

Sepertinya, tipe-tipe guru yang santai dan sedikit...'nyentrik'. Kelihatan dari caranya berbicara, atau pun bagaimana cara kipas itu berayun pada tangan kirinya. Guru yang menarik ya, ufufufufu~

"Sheridan Krauss,"

Aih, namanya dipanggil~

"Haii~!" mengangkat tangan kanannya. Harus memperkenalkan diri kan ya? Geser sedikit kursinya ke belakang, rapikan roknya sambil berdiri di tempatnya sekarang.

" Halo~" menyapa sang guru dengan sebuah senyuman, " Sensei bisa memanggilku Sheri. Asal dari Tokyo. Iya, saya masih ada keturunan Jepangnya kok walau tidak terlalu kelihatan, ufufufufu~ Dan--," Apa lagi ya... Ah iya~, " Soal hobi ya...saya suka musik, semua jenis musik. Dan juga mensketsa...," Cukup kan? Dia tidak perlu mendetilkan hobinya dari yang normal hingga yang 'unik' kan? " Yah~ itu saja sepertinya dari saya....onee-chaann~~~" Menelengkan kepalanya sedikit sambil mengatupkan kedua tangannya di depan, sebelum akhirnya kembali mengambil posisi duduk.

Tangannya kembali menggoreskan garisnya di atas kertas. Merampungkan wajah sang wali kelas. Onee-chan...Benar kan, mereka boleh memanggil sang wali kelas begini. Lagi pula, sang guru juga masih terlihat muda.

Ufufufufu~